Salah satu perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa Jerman adalah pada pembentukan kata benda jamak/ lebih dari satu kata benda. Dalam bahasa Indonesia, untuk membentuk kata benda jamak, maka hanya mengulang kata benda tersebut atau menambahkan angka di depan kata benda atau juga dengan menggunakan kata “ banyak “ di depan kata benda.
Contoh pembentukan kata benda jamak dalam bahasa Indonesia
mobil-mobil (jamak)
Mobil (tunggal) menjadi 5 mobil ( jamak )
Banyak mobil ( jamak )
meja-meja ( jamak)
Meja ( Tunggal ) menjadi 3 meja ( jamak )
Banyak meja (jamak)
Bandingkan dengan cara pembentukan kata benda jamak dalam bahasa Jerman berikut ini:
das Auto ( Tunggal ) menjadi die Autos ( plural )
die Tochter ( Tunggal) menjadi die Töchter ( plural )
der Tisch ( tunggal ) menjadi die Tische ( Plural )
Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa dalam bahasa Jerman, untuk mengubah kata benda tunggal menjadi plural maka artikel kata benda tersebut akan berubah menjadi “die”. Sedangkan pada kata benda akan mengalami tambahan akhiran.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai cara pembentukan kata benda tunggal menjadi jamak dalam bahasa Jerman, maka berikut ini adalah aturan umumnya:
1. Semua kata benda jamak dalam bahasa Jerman harus menggunakan artikel “die”
Contoh :
das Fenster menjadi die Fenster ( Jendela)
der Vater menjadi die Väter ( Ayah )
die Frau menjadi die Frauen ( wanita )
2. Pada beberapa kata benda, bentuk tunggal dan bentuk jamaknya sama dan tidak mengalami perubahan. Yang menjadi perubahan pada kata benda tersebut hanyalah artikel yang digunakan.
Contoh:
das Mädchen menjadi die Mädchen ( gadis)
der Esel menjadi die Esel (keledai)
das Fenster menjadi die Fenster (Jendela)
der Wagen menjadi die Wagen (Mobil)
das Kissen menjadi die Kissen (Bantal)
3. Kebanyakan kata benda maskulin akan mendapatkan tambahan –e pada akhir kata untuk membentuk kata benda jamak/plural.
Contoh:
der Film menjadi die Filme (Film)
der Berg menjadi die Berge (pegunungan)
der Schuh menjadi die Schuhe (sepatu)
der Wind menjadi die Winde (angin)
der Tisch menjadi die Tische ( Meja )
4. Jika kata benda maskulin hanya terdiri dari satu suku kata dan memiliki huruf “a,u, atau o”, maka huruf tersebut akan ditambahkan umlaut, sedangkan kata bendanya akan diberi akhiran –e.
Contoh:
der Baum menjadi die Bäume (Pohon)
der Plan menjadi die Pläne (Rencana)
der Strumpf menjadi die Strümpfe (kaus kaki)
der Hut menjadi die Hüte (Topi)
der Ball menjadi die Bälle (Bola)
Ada beberapa pengecualian untuk aturan ini, sehingga kita wajib untuk menggunakannya dengan hati-hati. Sebagai contoh:
der Hund menjadi die hunde ( Anjing)
der Bus menjadi die Busse ( Bus )
5. Jika kata benda maskulin berakhiran –el, -en, atau –er, maka kata benda tersebut hanya terjadi perubahan umlaut.
Contoh :
der Apfel menjadi die Äpfel ( Apel )
der Boden menjadi die Böden (Lantai)
der Vogel menjadi die Vögel (Burung)
der Laden menjadi die Läden (Toko)
6. Kebanyakan kata Benda feminin dibuat jamak dengan menambahkan akhiran –en. Jika kata benda tersebut telah memiliki akhiran –e, maka hanya ditambahkan akhiran –n saja.
Contoh:
die Tante menjadi die Tanten (Bibi)
die Straβe menjadi die Straβen (Jalan)
die Fabrik menjadi die Fabriken (Pabrik)
die Katze menjadi die Katzen (Kucing)
die Frage menjadi die Fragen (Pertanyaan)
7. Jika kata benda feminin berakhiran –in, maka untuk membentuk jamak hanya perlu menambahkan akhiran –nen.
Contoh:
die Ärztin menjadi die Ärztinnen (Dokter wanita)
die Studentin menjadi die studentinnen( Murid wanita )
die Lehrerin menjadi die Lehrerinnen ( Guru wanita)
8. Jika kata benda feminin berakhir dengan –er atau –el, maka kata benda tersebut hanya perlu ditambahkan akhiran –n untuk membentuk kata benda jamak.
Contoh:
die Insel menjadi die Inseln (Pulau)
die Schwester menjadi die Schwestern (Adik/kakak perempuan)
die Gabel menjadi die Gabeln (Garpu rumput)
9. Kebanyakan kata benda neuter akan mendapat akhiran –e untuk membentuk jamak.
Contoh:
das Jahr menjadi die Jahre ( Tahun)
das Meer menjadi die meere (Lautan)
das Pferd menjadi die Pferde (Kuda)
das Brot menjadi die Brote (Roti)
das Geschenk menjadi die Geschenke ( Hadiah)
10. Jika kata benda neuter berakhiran –er, -el, atau –en, maka tidak akan terjadi perubahan. Hanya terjadi perubahan artikel dari “das” menjadi “die”
Contoh:
das Fenster menjadi die Fenster ( Jendela)
das Theater menjadi die Theater (Teater)
das Zimmer menjadi die Zimmer (Ruang/kamar)
das Messer menjadi die Messer (Pisau)
das Becken menjadi die Becken (Bejana)
das Segel menjadi die Segel (Kapal layar)
11. Kata benda neuter yang diserap dari bahasa Inggris umumnya akan ditambahkan akhiran –s untuk membentuk jamak.
Contoh:
das Auto menjadi die Autos ( Mobil)
das Cafe menjadi die Cafes ( kafe)
das Hotel menjadi die Hotels (Hotel)
das Taxi menjadi die taxis (Taxi)
das Radio menjadi die radios (Radio)
12. Kata benda neuter berakhiran –chen tidak akan mengalami perubahan pada bentuk jamaknya.
Contoh:
das Liebschen menjadi die Liebschen (Kekasih)
das Brötchen menjadi die Brötchen (Roti Gulung)
das Fräulein menjadi die Fräulein (wanita muda)
Demikianlah 12 cara untuk membentuk kata benda jamak dalam bahasa Jerman. Penting untuk mengetahui aturan di atas dengan baik sehingga pemahaman bahasa Jerman kita menjadi lebih baik.
Perlu juga kita ingat bahwa ada beberapa aturan yang mungkin tidak sesuai dengan aturan di atas tetapi itu hanya terjadi pada sebagian kecil kata benda.
3 Comments
Kursus Bahasa Jerman di Surabaya ada di Royal Plaza Lantai LG silahkan lihat profil saya untuk info lebih lanjut
ReplyDeletekaa itu yang plural nya das Taxi dan das Radio huruf kecil "t" dan "r" nyaa?
ReplyDeleteMakasih yah sangat berguna🙏
ReplyDelete